Rabu, 31 Juli 2013

MASOHI AKAN JADI IBU KOTA PROVINSI








  0Share

Masohi Akan Jadi Ibukota Provinsi Maluku

REP | 17 July 2012 | 04:22 Dibaca: 671   Komentar: 0   1
Pemindahan ibukota Provinsi Maluku ke Kota Masohi, Kab. Maluku Tengah sudah mendesak dilakukan, mengingat daya tampung Kota Ambon sudah tidak sebanding dengan jumlah pertumbuhan penduduk yang terus berkembang, terlebih lagi menghadapi ancaman bahaya longsor dan banjir, kesulitan air bersih, pengelolaan sampah serta kemacetan lalu lintas.
Luas wilayah Kota Ambon hanya 377 kilometer persegi sementara kepadatan penduduknya saat ini lebih dari 2.000 jiwa per kilometer persegi sehingga sudah tidak mampu lagi menampung berbagai aktivitas di kota tersebut.
Kemarin, Senin (16/7) Tim Ahli Tata Ruang dari Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melakukan survei lokasi ibukota Provinsi Maluku yang baru di Desa Makariki, Kec. Amahai, Kab. Maluku Tengah seluas 110 hektar milik Pemprov Maluku. “Jadi sekiranya hasil survei tim ahli dari ITB merekomendasikan di lokasi tersebut, maka tinggal penyiapan pembangunan sarana maupun prasarana, baik umum maupun sosial, termasuk permukiman untuk PNS, tidak lagi menjadi masalah,” kata Wakil Gubernur Maluku Said Assagaff.
Wagub juga menyatakan bahwa pencanangan ibukota Provinsi Maluku dijadwalkan akan dilakukan pada 19 Agustus 2012 mendatang, bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun Provinsi Maluku ke-67 dan nantinya Kota Ambon akan diproyeksikan sebagai kota pendidikan dan perdagangan di Provinsi Maluku.
Wacana menjadikan Masohi sebagai ibu kota Provinsi Maluku pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soekarno saat meletakkan batu pertama pembangunan Kota Masohi sebagai ibukota Kabupaten Maluku Tengah pada 3 November 1957.
Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputeri saat berkunjung ke Maluku, pada bulan Maret 2010 lalu sempat mempertanyakan rencana pemindahan ibukota Provinsi Maluku tersebut. “Saya belum tahu, kapan realisasi pemindahan ibu kota provinsi Maluku ke Maluku Tengah. Ini merupakan amanat Bung Karno, karena Ambon suatu saat akan penuh sesak. Maka Bung Karno pada waktu itu, mengatakan kalau memilih ibu kota provinsi Maluku, pilihlah Masohi,” katanya.
13424987751887968596
Kota Namlea, Jazirah Leihitu dan Kota Masohi (dok.pribadi)
Sebelumnya terdapat tiga lokasi yang dikaji untuk dijadikan sebagai ibukota Maluku, yakni Kota Namlea, Jazirah Leihitu dan Kota Masohi. Sebagian kalangan menilai Namlea dan Leihitu lebih pantas ketimbang Masohi namun ada baiknya publik menunggu pencanangan ibukota Provinsi Maluku yang baru pada 19 Agustus mendatang. Lokasi manapun yang ditetapkan nanti, pastinya telah diuji kelayakannya sebagai ibukota provinsi oleh tim ahli dari ITB dan yang terpenting bebas dari unsur politik.

MASOHI is my home










Kota Masohi, Maluku Tengah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Kota Masohi
—  Kecamatan  —
Negara  Indonesia
Provinsi Maluku
Kabupaten Maluku Tengah
Pemerintahan
 • Camat -
Luas - km²
Jumlah penduduk -
Kepadatan - jiwa/km²
Desa/kelurahan -
Kota Masohi adalah ibukota Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Kota ini terletak di Pulau Seram.
Setelah sempat porak-poranda dan kehilangan banyak warganya karena kerusuhan sosial pada awal abad ke-21, kota ini mulai berbenah diri. Penduduk aslinya adalah suku Alifuru, namun banyak pendatang yang tinggal di kota ini.
Kota masohi merupakan kota yang dibangun pada tahun 1957 yang diresmikan lewat peletakan batu pertama oleh peresiden pertama RI Ir SOEKARNO. Kota ini pada awalnya dibangun di atas tanah sengketa antara pemerintah amahai dengan pemerintah daerah setelah daerah Seram Barat tidak dianggap layak. Kota yang didirikan pada tanah adat negeri amahai "dataran NAMA" merupakan awal dari sejarah nusa ina/pulau seram setelah melemahnya kekuatan Republik Maluku Selatan pimpinan Chr. Soumokil serta sebagai wujud membangun Maluku setelah kemerdekaan NKRI.