Masohi Akan Jadi Ibukota Provinsi Maluku
REP | 17 July 2012 | 04:22 Dibaca: 671 Komentar: 0 1
Pemindahan ibukota Provinsi Maluku
ke Kota Masohi, Kab. Maluku Tengah sudah mendesak dilakukan, mengingat
daya tampung Kota Ambon sudah tidak sebanding dengan jumlah pertumbuhan
penduduk yang terus berkembang, terlebih lagi menghadapi ancaman bahaya
longsor dan banjir, kesulitan air bersih, pengelolaan sampah serta
kemacetan lalu lintas.
Luas wilayah Kota Ambon hanya 377
kilometer persegi sementara kepadatan penduduknya saat ini lebih dari
2.000 jiwa per kilometer persegi sehingga sudah tidak mampu lagi
menampung berbagai aktivitas di kota tersebut.
Kemarin, Senin (16/7) Tim Ahli
Tata Ruang dari Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melakukan survei
lokasi ibukota Provinsi Maluku yang baru di Desa Makariki, Kec. Amahai,
Kab. Maluku Tengah seluas 110 hektar milik Pemprov Maluku. “Jadi
sekiranya hasil survei tim ahli dari ITB merekomendasikan di lokasi
tersebut, maka tinggal penyiapan pembangunan sarana maupun prasarana,
baik umum maupun sosial, termasuk permukiman untuk PNS, tidak lagi
menjadi masalah,” kata Wakil Gubernur Maluku Said Assagaff.
Wagub juga menyatakan bahwa
pencanangan ibukota Provinsi Maluku dijadwalkan akan dilakukan pada 19
Agustus 2012 mendatang, bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun
Provinsi Maluku ke-67 dan nantinya Kota Ambon akan diproyeksikan sebagai kota pendidikan dan perdagangan di Provinsi Maluku.
Wacana menjadikan Masohi sebagai
ibu kota Provinsi Maluku pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soekarno
saat meletakkan batu pertama pembangunan Kota Masohi sebagai ibukota
Kabupaten Maluku Tengah pada 3 November 1957.
Mantan Presiden
RI Megawati Soekarnoputeri saat berkunjung ke Maluku, pada bulan Maret
2010 lalu sempat mempertanyakan rencana pemindahan ibukota Provinsi
Maluku tersebut. “Saya belum tahu, kapan
realisasi pemindahan ibu kota provinsi Maluku ke Maluku Tengah. Ini
merupakan amanat Bung Karno, karena Ambon suatu saat akan penuh sesak.
Maka Bung Karno pada waktu itu, mengatakan kalau memilih ibu kota
provinsi Maluku, pilihlah Masohi,” katanya.
Sebelumnya terdapat tiga
lokasi yang dikaji untuk dijadikan sebagai ibukota Maluku, yakni Kota
Namlea, Jazirah Leihitu dan Kota Masohi. Sebagian kalangan menilai
Namlea dan Leihitu lebih pantas ketimbang Masohi namun ada baiknya
publik menunggu pencanangan ibukota Provinsi Maluku yang baru pada 19
Agustus mendatang. Lokasi manapun yang ditetapkan nanti, pastinya telah
diuji kelayakannya sebagai ibukota provinsi oleh tim ahli dari ITB dan yang terpenting bebas dari unsur politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar